Monday, March 17, 2008

Ayat-ayat Cinta



Minggu lalu saya menonton Ayat-Ayat Cinta.
Bertiga.
Saya-Mpi-Fitrie.
Masing-masing datang dalam kapasitas dan misi yang berbeda-beda.
Mpi atas nama Feminisme.
Saya atas nama solidaritas istri yg anti poligami.
Dan Fitrie atas nama dirinya sendiri (she refused to label herself)

Apa yang akan saya tulis disini bukan semata resensi film itu sendiri.
Rasanya Ayat-ayat Cinta membawa ‘pesan’ yang lebih penting untuk saya cermati sebagai seorang perempuan ketimbang bagaimana sebuah buku Habiburahman El-Shirazy yang laku keras dan cetak ulang berkali-kali diterjemahkan dengan baik ke dalam sebuah film layar lebal. Let the movie critics do their job.

Bahwa film itu sendiri mengusung background ajaran agama Islam yang tentunya bukan porsi saya sebagai seorang Nasrani juga menjadi tidak penting lagi karena menurut saya toh moral of the story Ayat-ayat Cinta itu sendiri universal and borderless.
Karena cinta itu sendiri (if not POLIGAMI) universal – as well as borderless.


Fakta #1 – fakta yang paling seru.
POLIGAMI.

To this date, saya masih menjadi salah satu orang yang tidak dan tak akan pernah bisa menerima konsep Poligami (and Poliandri tentunya, if any). Call me clueless, so be it. It’s a pathetic concept right from the making after all.

Ini menjadi menarik, (dan sekaligus subyektif) bagi saya karena Ayat-Ayat Cinta itu sendiri mengumbar ’indahnya’ berpoligami.

The whole movie, I spent thinking and searching ’the beauty of poligami’ message yang coba diformulasikan sedemikian rupa sehingga seolah-olah, baik Aisha-Fahri-Maria -- (yg pria sengaja saya letakkan di tengah untuk mencoba meng-’address’ sisi happiness threesome marriage karena sang suami yang berada di tengah berlaku: ADIL (??????) untuk kedua istrinya –yeah rite) -- baik-baik saja, gemah ripah loh jenawi, dan mensyukuri hidupnya tiada henti karena bisa membagi cinta dan perasaannya untuk seorang pria yang ia cintai dengan perempuan lain.

Funny thing is: I didnt find any (you can smile back to me at this point because I laugh already).
There’s no such thing as ‘the beauty of poligami’.
Now, let me correct my statement.
There’s no such thing as ‘the beauty of poligami’ bagi kaum perempuan.
Sebaliknya, there is, OF COURSE (with the big O)..buat kaum pria.

It’s a simple mathematic really.
No rocket science or anything.

- Perempuan yang bersedia dipoligami tidak dan tak akan pernah bisa jujur pada dirinya sendiri bahwa dia menikmati sepenuhnya dan bahagia atas ‘pilihannya’ itu. Dia melakukannya karena either terpaksa, dipaksa atau memilih untuk tidak punya pilihan lain SELAIN dipoligami.

- Kaum pria on the other hand, menikmati sepenuh hati ‘indahnya berpoligami’. Punya lebih dari 1 istri berarti extra privileges. Kebanggaan terbesar buat mereka saat bisa menaklukkan max (is there any max? or have they took the liberty to extend the max number?) 4 perempuan sekaligus dalam 1 ranjang perkawinan. Alasan klise bahwa mereka capable untuk berlaku adil kepada para istri – bahwa poligami dilakukan atas nama kemanusiaan: menolong janda dan anak yatim – is no more than a sad justification to satisfy male ‘hunger’ inside themselves.

Rasanya di zaman modern sekarang ini, kita sudah jauh lebih pintar untuk mengerti bahwa yang namanya ADIL bukan porsinya manusia, tapi Tuhan.

Dan bahwa menolong janda dan anak yatim bisa dilakukan dengan santunan dan dompet kemanusiaan – bukan dan tidak harus lewat perkawinan.

Conclusion:
At any case, hanya kaum pria yang diuntungkan dengan Poligami.
Not us.

Poligami hanya justifikasi untuk egoisme berlebihan kaum pria, yang tidak pernah merasa puas dengan 1 istri saja. Perempuan di sisi lain lagi-lagi hanya menjadi korban.

Makes you mad isnt’t it?

Fakta #2
Mencintai tidak sama dengan keinginan untuk memiliki.

Fakta besar yang harus saya syukuri bahwa sang pemilik cerita sepenuhnya menyadari hal ini lewat pesan yang ia titipkan dalam kalimat yang diucapkan Maria sebelum ajalnya kepada Fahri dan Aisha.

Mencintai adalah bukti perasaan yang tulus diberikan Aisha dan Maria kepada Fahri.
Sementara Keinginan untuk memiliki adalah apa yang dipilih Fahri untuk ia lakukan (terlepas dari desakan Aisha istri pertamanya yang tidak rela suaminya dihukum mati karena fitnah Noura): yaitu untuk Menikah (lagi) dengan Maria.

If you see the movie, it speaks for itself bahwa Fahri – yang semula ‘seolah’ keberatan dengan pilihan Poligaminya itu – kemudian menikmati sepenuh hati ‘indahnya berpoligami’.

Tinggal bertiga di rumah Aisha yang indah dan besar, makan bertiga, tidur dengan jadwal bergiliran dan bercengkerama sesuai jadwal yang sudah mereka atur bertiga.

Toh pada kenyataannya, Aisha dan Maria tidak bahagia.

Aisha bahkan memilih untuk meninggalkan Fahri dan Maria dan keluar (dari rumahnya sendiri yang mereka diami bertiga) untuk berkontemplasi atas pilihannya itu.
Maria di satu sisi menyadari bahwa dirinya telah merusak kebahagiaan orang lain dan diam-diam mencoba menikmati ’guilty pleasurenya’ sendirian.
Fahri – yang sudah sangat bahagia dengan kondisi itu – juga tidak siap ketika mengetahui Aisha menderita dengan pilihannya, dan tidak rela kehilangan istrinya yang baik budi dan berjiwa besar.

Conclusion:
Enough is never enough.
When you can have more, you want more.

Jadi, pertanyaan selanjutnya:
siap dan bersediakah anda untuk dipoligami?
I sure dont – sure wont – and all those poligami men can go to hell for all I care.

Hidup feminisme.

Wednesday, March 12, 2008

Thursday, December 13, 2007

Bouncy Trip to Bouncy Town

Last month we had a really fun trip to Bouncy Town..host by Cartoon Network.

Ferrel enjoyed almost all of the bouncy playgrounds they had in there.



Bounce..bounce..up and down..


Bouncy little fella'


Sayangnya, it was rainy later on that evening. We had to end our bouncy trip to bouncy town..
Oh well..we had tons of fun anyways & can't wait for another exciting event to come..

Thursday, November 08, 2007

Happy 2nd Birthday Ferrel – 4th November 2007

Happy Birthday dear son..
May God bless you with the best things that you could ever imagine..







Thursday, October 04, 2007

31 Januari

Song : Dewa Budjana - Lyrics : Armand Maulana
[Dear Gigi, I took the liberty to modify a bit..hope u don't mind]

31 Januari aku dan kamu
menjalani kisah cinta ini
naluri berkata engkaulah milikku

bahagia selalu dimiliki
bertahun menjalani bersamamu
kunyatakan bahwa engkaulah jiwaku

# akulah penjagamu..
akulah pelindungmu..
akulah pendampingmu..
di setiap langkah - langkahmu..

pernahku menyakiti hatimu
pernah kau melupakan janji ini
semua karena kita ini
manusia

# akulah penjagamu..
akulah pelindungmu..
akulah pendampingmu..
di setiap langkah - langkahmu..

kau bawa diriku
ke dalam hidupmu
kau basuh diriku
dengan rasa sayang
senyummu juga sedihmu
adalah hidupku

kau sentuh cintaku
dengan lembut
dengan sejuta warna…

This song is dedicated to Something Wonderful that ever happened to me:
A husband named Willy.
31 Januari 2004, the day we tied the knot.
Best decision I've ever made.
Love u darling..

Thursday, September 27, 2007

Ferrel Goes to School

My lil' kiddo sekarang punya aktivitas baru: SEKOLAH.
What a fun activity for him, I must say..He seemed to enjoy every second of it.

His fave games are Parachute & Bubble.
Semoga main aktif dan tambah pintar ya nak..**doa Bunda**

FERREL& HIS PALS @ GYMBOREE

Friday, September 07, 2007

Nigella on the Making

Beberapa waktu belakangan ini, demam ‘chef kambuhan’ saya mulai muncul lagi. Pemicunya bisa beragam, mulai dari rasa lapar, rasa bosan melihat hidangan di meja makan, sampai impulsive: ‘pengen aja masak’ (yg ini juga bisa dipicu oleh Jamie Oliver’s Twist, Nigella maupun Planet Food) yg hobi saya tonton kala senggang di rumah.

Alhasil, chef dadakan ini suka beraksi di dapur saat rasa lapar mulai mengganggu pikiran (dengan menimbulkan ilusi-ilusi yg tidak perlu laksana sederetan slide hidangan yang mampir dan berseliweran di kepala saya).

Hmm..kalau sudah begini, saya harus masak buat pelampiasan.

Ok, langkah pertama, menggeret kaki ke dapur.
Buka kulkas, keluarkan bahan.
Cuci-cuci, iris-iris, suruh-suruh (si mbak buat bantu ini itu)
Sreng-sreng..
Bumbu ini, bumbu anu..
Voila...
Jadi deh...

Dari beberapa impulsive cooking ini, hidangan berikut adalah hasilnya.
Rasanya? Ditanggung memuaskan..
Somewhat I inherit this weird talent from my mom (hehe boleh geer deh)
Suka males masak tapi hasilnya surprisingly memuaskan..
Ironically, disaat saya bersemangat dan antusias penuh untuk memasak, hasilnya malahan tidak bisa dikatakan terlalu menggembirakan.
Now, that’s what I call a karma.
A delicious karma...
[kiri kanan atas bawah] - Chicken Teriyaki, Potato Cream Soup & Nasi Gila
Resepnya next time ya..when I feel like it hehehe..


Tuesday, August 14, 2007

My Culinaire Ambition: Sambal Matah

Niat saya membuat sate lilit untuk acara keluarga hari Minggu terpaksa batal karena yang empunya ide terlilit kemalasan. Tapi berhubung perut dan otak sudah keburu ‘terpogram’ untuk makan ikan hari itu, saya putuskan menggoreng ikan (duh jauh amat dari sate lilit ke ikan goreng) dan membuat sambal untuk menggugah selera.

Sambal yg saya putuskan untuk ramu dan racik hari itu ialah sambal matah, yg seharusnya menjadi compliment sate lilit yg gagal project itu. Biasanya saya membuat sambal dabu-dabu, yg to my own satisfaction, tidak harus jadi menu wajib menemani ikan bakar ala hidangan Menado or Gorontalo, daerah asal papa saya, tapi cukup jadi teman tapi mesranya-telur dadar, yg biasanya jadi hidangan penyelamat yg mouthwatering kala kelaparan di malam hari.

Sambal matah is pretty much like dabu-dabu. Bedanya hanya di serai, daun jeruk dan terasinya (jangan lupa mengoleskan minyak goreng ke tangan sebelum mulai meracik kalau tidak mau tangan panas seharian).

Kalau tertarik mencoba, ini resepnya:
Bahan:
▪15 bh cabe rawit iris halus▪12 siung bwg merah iris halus▪3 siung bwg putih▪4 lbr daun jeruk iris halus buang tulang tengahnya▪1 btg serai ambil bagin pucuknya iris halus juga▪1 bh jeruk nipis ambil airnya▪minyak bekas menggoreng terasi secukupnya▪terasi sedikit saja▪garam sesuai selera
Cara Membuat:
■campur semua bahan didalam mangkok, cicipi rasanya dan tambahkan air jeruk - garam sesuai rasa yang disukai, kalau suka asin tambah garam, kalau suka asam tambah air jeruk nipis



Buat penggemar sambal, apalagi yg model fresh begini, wajib dicoba..It’s tantalizingly delicious. It’s hot, fresh kr ingredientnya yg raw tapi segar, it will burn in your mouth (karena rawit dan bawang merahnya yg bertaburan) tapi most of all, it’s gonna be your new guilty pleasure..Dijamin.

Monday, July 30, 2007

The Incredi-“Belly(s)” Dinner Party

Sabtu malam kemarin saya diundang seorang teman, a very best kind of friend, Mpi.
This newlywed mengundang saya, Fitrie dan Piping for a thank you dinner di Champa resto, Wijaya.

The dinner was oh so great. Mau tau kenapa?
Nih ya, begini nih kronologisnya..

Jam 8, molor sejam dari yg ditentukan, saya sampai ke Champa. Ayah Willy lanjut ke Aksara baca buku, sayang dia ga bisa join dinner saya dan teman-teman karena dinner ini merupakan ladies nite party. Why?
Because they perform belly dancing, that’s why.

Malam yang menyenangkan itu diisi dengan belly dance performance from the Jakarta Belly Dancing dancers, Senopati.
Saya dan Piping sejak beberapa minggu yang lalu memang diajak gabung bersama dua teman kami yg sudah duluan menjadi student dan kebetulan malam itu perform, Mia dan Ria.

[Students and the wannabees]


Yg lebih serunya lagi, the teacher, Christine membuat sebuah game dimana satu student harus mengajarkan non student tarian singkat dan kemudian perform untuk mendapatkan gift (lumayan bok, bindis and Shiseido)..

[Christine the teacher performing belly dancing with sticks]

Saya dan Ria berpasangan malam itu sementara Mia menggaet Mpi dan Fitrie berduet dengan Piping (Piping di-consider student karena dia sudah 1 kali ikut latihan). Kami asik menari-nari sampai satu-satu pasangan diminta untuk perform, and guess what, saya dan Ria jadi first performers, Omigod..

Singkat cerita setelah semua peserta unjuk kebolehan, tibalah pengumuman pemenang..(after all those shimmies and hipdrop)..taraaaaaa…Mpi and Mia was on the 3rd place and guess what, saya dan Ria was the runner up. We were screaming and jumping up n down like crazy hahahaha….ga nyangkaaaa..senangnyaaaa

Oh my, what a fun nite, saya pulang dengan senyum lebar di wajah, dan begitu sampai di mobil, saya langsung asyik membanggakan “kehebatan” liukan saya malam itu di depan JBD students ke suami tercinta hihihihii..ada gunanya juga ternyata punya tubuh curvey..jadi makin semangat mau gabung sama JBD. Planningnya saya, Mia, Ria dan Piping mau form private class di JBD, doain aja mimpi kami ini bisa segera terwujud..

[the happy bellies]






Thanks for the thank you dinner ya Mpi, for the unforgettable bellies nite of my life..

Letter from My Best Gal, the Powerpuff Girl

My powerpuff galfriend, Mpi, being the good tenant of a new launched apartment in Kemang, sent this letter to her buillding management.

Oh well, the letter is self explanatory.
Check it out for yourself.

Disclaimer:
Well, this is supposedly being a hillarious story. At least for me it is.
Or well, tergantung dari sudut pandang mana kamu membacanya.
If you are a feminist, sudah bisa dipastikan this is for sure your kind of story.

PT [ ]
Jl. Bangka Raya No. [ ]
Mampang Prapatan
Jakarta Selatan 12720

Date : 12 Juni 2007
Subject : Surat Keberatan atas kehadiran AA ***

Dear Pimpinan [ ] Kemang/ Penanggung Jawab Topping Off Ceremony,

Berdasarkan informasi yang saya baca dari Koran KOMPAS pada tanggal 8 Juni 2007 bahwa penutupan atap Menara A Apartemen [ ] Kemang dihadiri juga oleh AA *** sebagai pembaca doa. Saya, sebagai pembeli salah satu unit Apartmen Kemang [ ] unit 19 Lat. 6 Menara B, menyatakan keberatan atas kehadiran AA *** yang dimandatkan untuk memberikan doa pada saat penutupan atap Menara A [ ] Kemang. Pendapat ini didasari atas argumentasi bahwa AA *** adalah pelaku kekerasan. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa AA *** telah melakukan poligami. Berdasarkan UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang telah disahkan sejak November 2004 lalu, poligami adalah termasuk salah satu bentuk kekerasan terhadap perempuan. Untuk itu, saya sangat berkeberatan apabila calon rumah saya didoakan oleh seorang pelaku kekerasan.

Maka saya meminta kepada pihak Apartemen [ ] agar di masa datang untuk mengundang Kyai lain apabila akan mengadakan pembacaan do’a untuk acara penutupan menara B. Apabila pihak [ ] ingin mengundang Kyai yang terkenal, silahkan mengundang Kyai atau tokoh agama lain yang lebih intelektual dan anti kekerasan, seperti K.H. Husein Muhammad, Nasarudin Umar, Ustadzah Musdah Mulia atau Quraisy Shihab.

Apabila pihak [ ] ingin memberi klarifikasi tentang masalah ini, silahkan hubungi saya di [ ]. Demikian surat keberatan ini saya sampaikan untuk diperhatikan.

Hormat saya,

Firliana Purwanti, SH, LLM
Program Officer Human Rights & Gender at Hivos Southeast Asia
Pembeli Unit 19 Lat. 6 Menara B Apartment [ ] Kemang



(Firli alias Mpi yang sedang demo menolak POLIGAMI)



Family Day

Sabtu 2 minggu lalu, bunda, ayah dan Ferrel mengikuti Family Day yang diadakan oleh kantor ayah.

Acaranya digelar 2 hari, full schedule.

Hari pertama diisi dengan balap karung, lomba memasukkan pinsil ke botol dan gebuk bantal di atas sebilah bambu di kolam renang.
Wah, seru banget dan setiap orang harus dapat giliran, termasuk saya dan ayah.
Ferrel boleh excuse karena masih cilik :-)




Acara malam dilanjutkan dengan dinner di pinggir kolam renang, penarikan door prize (semua keluarga dapat masing2 1 doorprize) dan live karaoke.
Kami memenangkan water dispenser, lumayan buat isi-isi rumah Cibubur.

Sehabis makan malam acara dilanjutkan dengan fireworks di amphiteater dan permainan tebak kata dan magic card yang lagi-lagi banjir hadiah. Ayah mendapatkan hadiah dari canon. Puji Tuhan, rejeki nomplok hehe....


Esok harinya kami diwajibkan memakai seragam, kaos Logica dan kembali mengikuti games-games seru yg sudah disipkan panitia.

Ada lomba bakiak, tarik tambang, sepakbola dan mewarnai untuk anak-anak.
Acara ditutup dengan barbeque (makan siang), foto bersama dan penarikan 3 door prize utama untuk semua peserta yg kemarin sudah semuanya dpt hadiah. Kami ikutan deg-degan dan berharap juga sih, soalnya hadiahnya bagus-bagus. Ada Nokia N73 dan 2 printer canggih yang bisa print foto..sayangnya door prize tsb belum bisa jadi milik kami...hehehe..belum rejeki namanya..

[Ferrel yang kecapean & ngantuk bobo dalam pelukan ayahnya]

[bangun-bangun, main perosotan sama ayah..]


[Tarik tambang & Foto bersama]

[para spouses alias mommies & kiddies dapat gift ..]

Oh iya, menutup acara jalan2 kami, dalam perjalanan pulang kami mampir ke taman Safari karena our little Ferrel (dan ayahnya) suka sekali dengan binatang-binatang...